
Dalam era globalisasi ini, kurikulum pendidikan Islam terus berkembang mengikuti kebutuhan masyarakat modern. Meskipun berbagi nilai-nilai dasar yang sama, setiap negara memiliki pendekatan unik dalam merancang kurikulum pendidikan Islam di berbagai negara. Artikel ini akan membahas perbandingan tersebut untuk memahami keunggulan dan kekurangan masing-masing sistem.
1. Kurikulum Pendidikan Islam di Indonesia
Indonesia menerapkan sistem pendidikan Islam melalui madrasah, pesantren, dan pendidikan umum berbasis agama.
Fokus kurikulum mencakup:
- Akidah Akhlak
- Fikih
- Al-Quran dan Hadis
- Sejarah Kebudayaan Islam
Kementerian Agama mengatur standar nasional dengan kombinasi antara ilmu agama dan ilmu umum. Penekanan pada moderasi beragama menjadi ciri khas pendidikan Islam di Indonesia.
2. Kurikulum Pendidikan Islam di Arab Saudi
Di Arab Saudi, kurikulum madrasah difokuskan hampir seluruhnya pada studi Islam:
- Tafsir dan Ulumul Qur’an
- Hadis dan Musthalah Hadis
- Fikih empat mazhab
- Bahasa Arab
Pendidikan Islam di Saudi bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai Islam tradisional, dengan pengaruh kuat dari mazhab Hanbali dan pemikiran Salafi.
3. Kurikulum Pendidikan Islam di Malaysia
Malaysia menerapkan sistem ganda, yaitu:
- Pendidikan Islam di sekolah nasional (kurikulum umum dengan pelajaran Agama Islam)
- Sekolah Agama Rakyat (SAR) dan sekolah tahfiz
Fokus mereka adalah integrasi antara duniawi dan ukhrawi, dengan penguatan kompetensi bahasa Arab dan pengembangan karakter berbasis maqasid al-shariah.
4. Kurikulum Pendidikan Islam di Mesir
Al-Azhar University di Mesir menjadi ikon pendidikan Islam dunia. Di tingkat dasar hingga menengah, kurikulum Al-Azhar mengajarkan:
- Tafsir
- Hadis
- Fikih
- Logika (Mantiq)
- Filsafat Islam
Mesir mengkombinasikan studi Islam klasik dengan ilmu modern seperti matematika dan sains, menunjukkan integrasi yang harmonis.
5. Kurikulum Pendidikan Islam di Turki
Turki mengadopsi pendekatan sekuler dalam pendidikan umum, namun tetap menyediakan:
- Imam Hatip Schools (sekolah khusus pendidikan Islam)
Di sekolah Imam Hatip, siswa belajar tafsir, hadis, fiqh, sirah nabawiyah, serta pelajaran umum. Kurikulum ini mempersiapkan siswa untuk menjadi imam atau pemimpin komunitas Muslim modern.
6. Perbandingan Kurikulum: Fokus dan Pendekatan
| Negara | Fokus Utama | Integrasi Ilmu Umum | Karakteristik |
|---|---|---|---|
| Indonesia | Moderasi, integrasi sains | Tinggi | Seimbang |
| Arab Saudi | Studi Islam tradisional | Rendah | Konservatif |
| Malaysia | Duniawi dan ukhrawi seimbang | Tinggi | Modern dan komprehensif |
| Mesir | Islam klasik + ilmu modern | Tinggi | Tradisional modern |
| Turki | Pendidikan imam modern | Tinggi | Religius-modern sekuler |
Kesimpulan
Setiap negara membentuk kurikulum pendidikan Islam sesuai dengan sejarah, budaya, dan kebutuhan sosial mereka. Indonesia, Malaysia, dan Turki menonjol dengan pendekatan integratif, sementara Arab Saudi dan Mesir tetap mempertahankan keaslian studi Islam klasik.
Memahami perbedaan ini penting untuk mengembangkan sistem pendidikan Islam yang relevan dengan zaman dan kebutuhan lokal maupun global.
Saatnya mendukung Lembaga Pendidikan Islam yang berkomitmen mencetak generasi Muslim berilmu, berakhlak, dan siap menghadapi tantangan global. Yuk, kenali lebih dekat program-program pendidikan unggulan di Yayasan Pembina Masjid Al Fitrah!

